Total Pageviews

Friday, February 4, 2011

Cita - cita mu apa..?

Malam hujan, gemericik air di luar, hembusan angin, nyanyian indah kesunyian, kureguk sempurna, aroma tanah basah, daun basah, ranting basah, alam basah. Hening malam, kulihat diriku di balik jendela kamar, basah, bermain bersama bulir – bulir air yang tampak menetes dari kejauhan malam. Kusibak tirai jendela, kuperhatikan, aku menari bersama hujan dalam kegelapan malam, kemana saja kau hujan selarut ini baru datang..? aku bisa saja mati kedinginan bermain hujan di tengah malam, atau kau sengaja datang larut untuk mengusir nyamuk – nyamuk nakal, dan memeluk dingin mimpi – mimpi peraduan, akh, apalah alasannya tak jadi soal, aku senang kau datang, sehingga aku tak perlu kipas angin untuk mendinginkan ruang kamar, dan mengoleskan autan.

Kulihat tubuhku kembali pada kenyataan, diam menatap layar putih, dengan kursor yang berkedip – kedip mencuri pandang, belum ada satu pun kata disana, KOSONG. Secangkir kopi menghangatkan malam, kureguk nikmatnya kopi buatan sendiri, mencoba menyenangkan hati, bolehlah sekali – kali, toh beberapa kawan sudah coba menguji dan mencicipi, dan hasilnya cukup teruji. Mungkin suatu hari, boleh juga punya warung kopi sendiri, tempat berkumpul kawan – kawan pecinta seni, atau siapa pun pecinta kopi. Aku tersenyum, geli sendiri, MIMPI..!!

Kembali pada kenyataan layar putih yang masih kosong, yang mungkin sedang menanti sedari tadi, untaian kata kutorehkan di halaman putihnya. Aneh, saat kebanyakan manusia berlomba – lomba memuluskan dan memutihkan kulitnya, layar ini malah menanti kucoret – coret sebanyak - banyaknya, atau bahkan kalau perlu kuberi warna. Akh, pikiran liar alam bawah sadar yang sembarangan, mungkin aku sudah edan, memikirkan hal – hal yang tidak masuk akal, khayal. Yah namanya juga berimajinasi, mimpi, bukannya ini jam nya bermimpi..? Bermimpilah sebelum mimpi itu dilarang, kenapa musti takut..? Wong ga bayar, jadi teringat pertanyaan yang sama dari seorang kawan.

‘Cita – cita mu, ingin jadi apa..?’ aku terdiam, berfikir cukup lama untuk menjawab pertanyaannya, dan tawanya terburai melihat wajahku yang semakin bingung melihat tawanya yang terbahak - bahak, ‘wong cuma tinggal jawab aja koq bingung, Cuma disuruh mimpi aja koq ga brani, wong ga disuruh bayar..GRATIIISS..!!’, katanya. Dan tawanya kembali membahana, tawa yang lebih mirip ekspresi keprihatinan terhadap mental manusia bangsa ini, yang mungkin sudah tak banyak lagi, yang berani punya mimpi.

Bagaimana dengan kamu, cita – citamu apa..? :)


Best Regard,
Aurea Anda

@Home, 4 February 2011, 03:49 am

2 comments:

  1. Bagaimana caranya supaya Anda tetap termotivasi untuk bekerja mencapai tujuan yang diinginkan? Intinya motivasi adalah seni berkomunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi ini melibatkan perasaan yang Anda rasakan melalui emosi yang muncul.

    Motivasi adalah pohon yang Anda siram dengan kedisiplinan diri”

    Saya pernah memegang banyak hal dan kehilangan semuanya; tetapi apa yang saya serahkan ke dalam tangan Allah selamanya saya miliki
    Hargai angan-angan dan mimpi-mimpi Anda selayaknya buah hati jiwa Anda, rencana-rencana dari prestasi Anda yang terakhir.

    Cherish your visions and your dreams, as they are the children of your soul, the blueprints of your ultimate achievements.Di Saat Tak Satupun Hal di Sekeliling Kita Memberi Inspirasi,
    Kita Masih Bisa Menuangkan Pikiran – Pikiran Kita Ke Dalam Kata – Kata Dan Musik.

    Bermimpilah setinggi langit. Dengan berani membuat impian, Anda akan meraih keinginan Anda. Keinginan Anda adalah janji akan menjadi apa suatu hari nanti; cita-cita Anda bagai ramalan akan nasib Anda yang pada akhirnya nanti akan terbuka.

    Dream lofty dreams, and as you dream, so you shall become. Your vision is the promise of what you shall one day be; your ideal is the prophecy of what you shall at las unveil.
    By : Al Falaq Arsendatama

    ReplyDelete
  2. amiinn..terima kasih..selamat bermimpi dan meraih mimpi.. ;) gud lak..!

    ReplyDelete